Dewi cinta bacakan kku sebuah cerita,
Dimana aku yang tlah jatuh cinta padamu,
Setetes embun bangunkan raga ini ,
Yang masih ragu akan dirimu,
Penantianku tlah berada diujung lelahku,
Hati yang tlah teriris luka ,
Sulit tuk terobati , sulit tuk bangkit dan tegar
Aku tak sekuat baja,
Yang bisa terus menahan rasa sakit ini ...
Aku tak sekuat batu karang,
Yang bisa terus menahan cinta yang mulai terkikis luka ...
Memang ku bukanlah bidadari bahkan permaisuri ...
Yang ku punya hanyalah cinta yang tulus ,
Yang apa adanya ,
Dan tanpa dusta di antara kku ...
Kau seperti bunga mawar merah merekah di taman,
Kau seperti obat penawar racun,
Dan kau seperti tameng baja ...
Tapi pada nyatanya,
Kau bukan mawar merah merekah karna saat ku dekati ternyata ada duri menusukku ...
Kau bukan obat penawar racun karna bukannya kau jadi obat untukku malah buatku semakin keracunan karna cintamu ...
Kau bukan tameng baja karna bukannya kau lindungi aku malah kau lebih hancurkan perasaanku ...
Yang ku mau kau katakan cinta,
Setulus hatiku dan terima apa adanya ,
Yang ku mau kau berada di sampingku,
Selalu ada dalam suka ataupun duka ...
Menapaki jalan berduri tanpa tujuan,
Menyusuri jalan terjal tanpa arah,
Entah apa yang kuinginkan,
Serasa rasanya aku inginkanmu ...
Rasa yang terlanjur dalam,
Akhirnya tinggalkan bekas cekungan luka yang sakit ,
Saat obat takkan lagi sembuhkan luka kku ,
Hanya pinta yang ku inginkan ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar