Sudah cukup rasanya aku mengingat-ingat tentangmu. Itu hanya akan menyisakan beberapa luka yang masih belum jua kering. Dalam lisanku berkata bahwa akan melupakanmu. Iya mungkin aku melupakanmu. Namun kenangan tentangmu masih saja membekas dalam benakku. Semua kebodohanku, lemahnya aku dalam mencintaimu jelas masih membekas. Mungkin sekali saja aku ingin menatapmu.
Dulu, aku masih bisa melihatmu ketika rindu sudah menyeruak dalam hatiku. Namun ketika kamu pergi, melihatmu sudah tak sesering dulu. Bahkan hingga kini sudah lama rasanya aku sudah tak melihatmu. Mungkin aku tlah mengganggapnya bahwa aku telah melupakanmu. Namun ketika sepi menyerangku, apa daya hatiku tak mungkin berkhianat. Mungkin aku melupakan sosokmu. Namun kenanganmu lah yang membuatku menjadi lebih lemah daripada dulu. Sakit rasanya memang mengingatnya namun aku juga tak tahu mengapa memoriku memutar kembali kenangan itu dalam sepiku.
Sudah cukup aku mengetahui kabarmu. Sudah cukup aku mengetahui kamu masih bahagia. Dan sudah cukup aku mengetahui bahwa mimpimu jelas masih sama seperti dulu. Semoga, tahun ini kamu bisa kembali melanjutkan mimpi yang sempat tertunda di tahun kemarin. Semoga, tahun ini kamu bisa merangkai kembali rangkaian asa-asa yang sempat berantakan karena kekecewaanmu. Semoga, semakin tahun hubungan kalian baik-baik saja dan selalu diselimuti kebahagiaan hingga takkan ada orang lain yang kan bisa memisahkan.
Aku disini masih baik-baik saja meski aku tak lagi menatapmu. Jelas, aku masih bisa bernapas melihat senja dan fajar pagi. Aku sekali lagi tersenyum pernah mencintaimu. Pernah mengagumi lelaki setampan kamu. Mungkin ketika suatu nanti aku jatuh hati lagi, takkan aku ulangi lagi salahku dalam mencintai. Karena pada akhirnya aku lagi-lagi kan terluka. Tapi semua luka itu sungguh mendewasakan aku. Membuatku lebih mengerti tentang caranya memaknai hidup. Terima kasih sungguh-sungguh terima kasih atas semuanya untukmu. Semua tentangmu akan selalu kusimpan dalam ruang yang akan selalu kosong dan takkan pernah kulupakan sedetik pun. Itu karena kamu dulu sangatlah berarti.
Ada kalanya, bertemu denganmu adalah kebahagiaan..
Namun nyatanya, itu akan membekas luka pada yang tlah ada di sisimu,
Aku takkan lagi mengusik,
Aku takkan lagi mencari tahu tentangmu, keberadaanmu,
Tapi izinkanlah aku berterima kasih atas semuanya,
Berbahagialah selalu bersamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar