Tubuh terkulai lemas tak berdaya,
Tersirat sayup-sayup parasmu,
Di seberang sana ...
Tertulis indah bait-bait cinta,
Mengalunkan sebuah nada cinta,
Yang lembut nan terasa hanyutkan jiwa ...
Elok indah kulihat kau di ujung gelapku,
Yang indah kalahkan apapun,
Hampa terasa tak adanya kau ...
Yang telah isi hati slama ini,
Walau yang ku rasa hanyalah luka,
Tapi tak apalah jika kau bahagia ..
Sakit yang kurasa,
Bukanlah apa-apa ,
Jika dibandingkan dengan kebahagiaanmu,
Walaupun tersayat pisau sekalipun ...
Tak kuinginkan kau terbang tanpa sayap ,
Tak kuinginkan kau sakit merana seperti diriku,
Yang kuinginkan hanya kebahagiaan mu,
Senyuman indah di wajahmu,
Tak bisa ku dustai kata hati,
Yang terus dan terus rasakan rasa tak berguna,
Tak bisa ku lupakan begitu saja,
Yang tlah buatku bahagia walau sesaat,
Aku berharap ini adalah cinta sesaat,
Yang walaupun hanya tinggalkan sayatan luka,
Mungkin ini bukanlah takdirku,
Yang walaupun aku mengharapkannya ...
Kini ku hanya seorang diri yang beku,
Terbakar hangus api cemburu,
Tersayat perih luka,
Padahal kemarin tlah kubawakan bintang,
Yang kan tunjukkan jalanmu ...
Padahal kemarin juga tlah kuberi cinta,
Yang kan buatmu bahagia ...
Tapi cinta ini tlah dustai aku,
Kini yang tertinggal hanyalah puing-puing kehancuran hati,
Yang tersimpan erat di hatiku,
Yang berharap kelak kan datang malaikat hati ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar