Meski kau tak tau betapa rasa ini terlalu menggebu. Melayang terhempas di lautan. Semakin mengiris hati yang lukanya tak pernah sembuh. Tapi aku tidak pernah menyesalkan pertemuan ini. Yang membuat aku seketika jatuh cinta padamu. Aku tak pernah menyesalkan pertemuan ini meski hanya singkat. Bahkan kita belum sempat untuk berkenalan pun, kau kini akan pergi jauh melanglang dari jangkauanku. Kuyakin rindu ini akan semakin menggebu. Setinggi-tingginya bahkan hingga mencapai galaksi.
Setiap kita bertemu, ingin sekali rasanya ku berteriak kencang memanggil namamu. Menuliskan sebait dua bait puisi cinta di langit. Agar semua orang tau aku merindukanmu. Lalu memelukmu erat dan menangis peluh di pelukmu. Tapi tak mungkin! Kau ada di pelukan orang lain. Ingin rasanya ku putar ulang dan ku cegah kalian bersatu. Dan aku datang pada saat hatimu sedang kosong. Namun, kini impi hanya untuk sebagai kenangan. Semuanya tak mungkin kuhancurkan begitu saja. Sebuah hubungan yang telah kalian bangun bertahun-tahun. Lebih tepatnya 2 tahun lamanya. Tapi aku mencintaimu!!!
Apa salah aku jatuh cinta padamu yang telah berdua? Diam-diam menaruh hati yang telah terluka ini. Tak pernah ada cinta yang datang memelukku. Kamu yang kuharapkan tak pernah datang, tak pernah berusaha menenangkan hatiku yang semakin tak karuan karna merindumu. Aku bodoh!! Terus memikirkanmu yang bahkan tak pernah memikirkanku. Aku terlalu buta oleh cinta, terlalu buram oleh air mata yang terus berjatuhan karena terus merindukanmu. Aku tak bisa lagi berdiri, kakiku terlalu pincang untuk kembali berdiri menatap dunia. Air mataku tak hentinya berjatuhan. Menyisakan sebuah perih di hati yang tidak pernah terobati.
Kamu...
Kamu...
Cuma satu dihatiku. Cuma kamu yang terbaik untukku. Hatiku tlah tercuri olehmu. Dan akibatnya aku tak bisa lagi untuk mencintai yang lain selain kamu. Otakku tlah terhipnotis olehmu yang akibatnya aku tak bisa lagi memikirkan yang lain selain kamu. Ya cuma kamu.. Aku tak pernah sedetik pun mengalihkan pikirku selain kamu. Cuma kamu hingga kini. Yang slalu kurindukan, Yang slalu kunantikan hadirnya dalam hidupku. Meski sedetik dua detik berlalu di depanku. Aku sungguh sangat merindukanmu. Andai kau tau bagaimana aku mencintaimu. Selalu dan selalu mencintaimu. Aku terlalu tersiksa mengatakan merindukanmu. Tapi inilah nyatanya bahwa memang aku merindukamu. Sangat,
Kini kau akan pergi menimba ilmu yang nan jauh dari jangkauan mataku. Radarku tak bisa lagi menerka berapa jauhnya. Mataku terus buram, semakin jauh rasanya dirimu dari hidupku. Aku ingin kamu selalu disini. Meski kau disini bukan sebagai milikku setidaknya aku masih lega kau masih bernapas dan berdiri tegak di dunia. Itu karena kekuatan cintaku lebih besar daripada bom atom atau nuklir sekalipun. Cintaku dapat mematikan semua jenis organisme bila aku sedang merindukanmu. Seperti layaknya nuklir aku ingin meledakkan cintaku, menghapus segala ingatan tentangmu. Sirna-kan semua rasa yang pernah hadir dan menghapus semua cerita bahwa aku pernah jatuh cinta padamu. Ingin rasanya aku jadi 'amnesia' agar aku bisa cepat melupakan segalanya tentangmu.
Aku terlalu lelah terus merindukanmu. Menyembunyikan semua perihku dengan gelak tawa. Itu terlalu sakit bagiku. Tapi apalah yang dapat ku perbuat, aku bukanlah siapa-siapa bagimu. Bahkan aku bukanlah sebab dari senyumanmu setiap harinya. Ingin rasanya aku mengenalmu. Menunjukkan semua rasa cintaku yang semakin sakit kupendam sendiri. Tapi aku tau kamu masih punya dia. Yang tak mungkin aku hancurkan.
Terima kasih ya,
Sudah pernah memberikan aku sebuah senyuman termanis,
Sudah pernah menatap indah jauh ke lubuk hatiku,
Kau sungguh adalah pelangi terindah,
Yang pernah ada dan akan selalu ada,
Tepat di lubuk hatiku,
You're my inspiration **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar