Aku sudah sebulan tak bertemu denganmu. Lelah rasanya mata ini menangis. Menangisi kerinduan yang tak kunjung selesai. Aku tau tak mungkin hati ini akan bertaut lagi. Melihatmu yang sudah jauh disana. Engkau yang pasti akan lebih bahagia bila tetap disini. Seharusnya aku tak egois menginginkanmu tetap ada disini untuk hatiku. Yang kau sama sekali tak ada hati untukku. Aku tau sejak awal. Namun aku pun juga tak bisa mengelak bahwa hati ini memang tetap ada untukmu. Selalu tanpa tau sampai kapan akan ada hati lain yang mau mencintaku seperti aku yang mencintamu. Mungkin aku yang terlalu berlebihan tetap disini menunggumu. Mungkin...
Sebulan itu bukan waktu yang singkat untuk menunggu. Apalagi hari kemarin kau pulang namun kini telah kembali lagi. Sejujur-jujurnya aku sangat ingin bertemu denganmu. Sangat... Aku sungguh telah lelah untuk menahan rinduku. Namun, mau apalagi aku tak mungkin bisa bertemu denganmu lagi. Mungkin, ini takdir aku tak lagi pernah bisa bertemu denganmu. Kamu dimana? Dengan siapa?
Disini, aku selalu merindukanmu. Menginginkan waktu dapat berulang kembali. Disaat mata kita saling beradu pandang dan bertautan satu sama lain. Sungguh, rasanya aku sangat menyesali waktu yang berlalu dengan cepat itu.
Tuhan, mengapa engkau memberikanku cinta yang luar biasa kepadanya yang sama sekali tak ada hati untukku? Tuhan, mengapa?
Aku sungguh merindukanmu wahai pencuri hatiku.. Pulanglah kapanpun kamu mau. Disini, hatiku ada tempat khusus yang akan selalu menunggu untukmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar