Mungkin aku terlalu bodoh yang terus menerus tetap bertahan untuk mencintaimu. Tapi hatiku tak bisa berdusta, tak mampu untuk munafikkan hati. Cinta itu terlalu kuat akarnya didasar hatiku. Bahkan angin kencang atau bahkan badai pun tak mampu menggoyahkan batangnya. Dan semakin hari daunnya,rantingnya dan bahkan setiap harinya berbuah sangat lebat. Kapanpun, kau bisa memetiknya. Karena meskipun aku nantinya akan pergi jauh seperti layaknya kau yang pergi nan jauh meninggalkan aku kini, hatiku akan tetap kembali. Tetap akan kembali untuk menunggumu. Dan suatu ketika bila ku bertemu denganmu, aku akan memberitahu bahwa hati ini masih tertambat padamu. Entah nantinya dirimu yang masih sendiri atau telah berdua kembali namun berdua untuk selamanya.
Aku tak pernah tau apa sebenarnya cinta. Semua itu terlalu gelap untukku melangkah, terlalu sakit untukku rasa lagi. Aku tau, semua orang juga pasti akan mengiyakan bahwa mereka juga menginginkanmu. Aku hanyalah sebagian kecil dari mereka. Kau, terlalu sempurna untukku. Kau, seorang yang berkilauan seperti permata tak mungkin melirik aku yang bak pasir yang kotor. Aku merasa terlalu hina bila berfikir akan bersanding denganmu. Tak mungkinlah, itu terlalu munafik sekali rasanya. Namun apakah aku tak boleh bermimpi mendapatkan lelaki yang sempurna sepertimu contohnya? Apakah aku tak boleh untuk bermimpi bersanding dengan lelaki yang begitu kucintai dan kutunggu hingga sekarang?
Dalam hatiku, selalu meyakinkan Tuhan akan memberikanku yang terbaik setelah mempertemukan dulu dengan yang buruk. Namun, aku sudah terlalu lelah untuk sakit. Hatiku sudah lama dipermainkan. Tak pernah ada yang serius menjalaninya. Percuma sebenarnya mencintaimu. Kau yang bagiku tuli yang tak pernah bisa mendengarkan apa jeritan hatiku. Ya, hatiku yang sangat mencintaimu.
Sekarang kau dimana? Taukah hati ini selalu merindumu? Taukah hati ini terlalu sakit untuk tetap mencintaimu? Kapan kau akan mengerti dan mengetahui? Aku terlalu lama menunggu.. Sudah 10 bulan tak terasa hati ini tlah tertambat padamu. Tak ada yang kusesalkan dalam mencintaimu. Namun apakah aku akan terus begini. Atau bahkan hingga tua pun aku akan tetap mencintamu?
Kembalilah,
Saat yang lain tak mau menampungku dan menghiraukanmu,
Disini, ada hatiku yang siap menampungmu,
Dalam keadaan dan situasi apapun,
Karena aku terlalu mencintaimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar