Blinking Cute Box Cat Welcome to my world. Still hard work to get my beautiful dreams!

Selasa, 25 Februari 2014

Kamu, ya cuma kamu!

Hujan hari ini cukup deras mengguyur. Aku kedinginan menatap nanar lekat wajahmu di layar milikku. Kamu sedang tersenyum. Manis dan tampan sekali. Aku kembali merindukanmu. Aku kembali mengingat kenangan indah yang pernah aku ukir sendiri bersama bayanganmu. Meski itu hanya bersama bayangmu, semuanya terasa sangat indah. Aku tahu aku terlalu mencintaimu. Aku juga sangat mengerti bahwa aku sangat mengharapkanmu. Aku mungkin memang terlalu berharap waktu masih mau mempertemukan aku lagi. Tak ada yang mampu melebihi kamu di mataku. Aku mencintaimu dan akan tetap slalu mencintaimu.

Mungkin aku belum bisa melupakanmu. Melupakan semua kenangan yang memang sengaja aku buat sendiri. Aku tertawa dalam sikapku yang konyol saat merindukanmu. Semuanya terasa begitu menyenangkan. Namun tetap saja aku masih merindukanmu. Aku selalu menyesal mengapa dipertemukan denganmu ketika hati sedang tak enak sehingga melihatmu seperti petaka. Namun aku menyesal mengapa saat itu aku tak tersenyum padamu. Oh, betapa tololnya aku!

Kamu, iya kamu yang jauh disana. Kamu yang sedang tersenyum bersanding dengannya. Tahukah kamu bahwa kamulah sumber motivasiku. Kamu yang selalu hadir dalam wujud bayangan ketika aku sendiri butuh motivasi. Kamu yang selalu datang dalam benakku ketika jiwa sedang sendiri. Kamu motivasi terbesarku untuk meraih mimpi hingga kini. Aku yang tetap mencintaimu dan akan tetap mencintaimu, akan tetap menjadikanmu sebagai motivator luar biasa untukku. Aku merindukan suasana hangat yang kuciptakan sendiri saat memandangmu dulu yang sedang duduk berdua dengannya. Saat itu aku tahu aku cemburu. Aku tahu aku ingin menangis. Namun apa daya, aku tak bisa melakukan apa-apa. Meskipun hatiku sakit, aku tetap bahagia bila melihatmu bahagia juga. Meski bukan aku yang di sampingmu. Meski bukan aku yang jadi pewarna dalam hidupmu.

Aku mencintaimu dalam dimensi waktu jauh. Aku terkalahkan olehnya yang telah ada di hatimu hingga kini. Memang bukan salahmu juga bukan salahku. Aku tahu ini begitu menyakitkan namun apalah daya, aku mencintaimu tanpa alasan dan tak mampu hingga kini aku menghapus kenangan dengan mudahnya. Aku ingin kamu tahu disini ada orang yang setia berdoa untukmu. Menangis untukmu dan sok kuat. Padahal sejujurnya hatiku sungguh rapuh. Namun apalah daya, tanganku tak mampu menggapaimu. Memang, dulu aku pernah kau bawa terbang ke angkasa. Namun kamu malah pergi bersamanya lalu menjatuhkanku sesukamu. Dan tak pernah kembali. Betapa tololnya saat itu aku dan aku akan tetap tolol karna sampai sekarang masih mencintaimu!!

Aku tidak suka menunggu. Namun tetap saja tetap akan kalah pada jatuh cinta tanpa alasan atau jatuh cinta diam-diam padamu yang tak pernah kuketahui maksud tujuan Tuhan membuatku jatuh pada lubang yang sama berkali-kali tanpa memberitahuku bagaimana caranya melupakanmu. Aku mencintaimu, sungguh mencintaimu dan itu takkan pernah berubah meski sosokmu tak dapat lagi kulihat sesukaku seperti dulu. Dimana senyummu yang pernah kau sunggingkan padaku dulu? Mengapa tlah sirna termakan waktu? Aku merindukan kenangan itu dan mengapa kenangan itu tak pernah dapat terulang. Mengapa?

Mengapa hanya aku yang mencintaimu? Mengapa hanya aku yang merindukanmu? Mengapa hanya aku yang mengharapkanmu tanpa kamu mengharapkanku juga. Mengapa dan mengapa? Mengapa kamu yang ada di hatiku? Mengapa aku harus jatuh cinta padamu? Mengapa harus kamu? Pertanyaan itu tak pernah bisa di jawab dan itu pertanyaan dasar yang tak masuk akal sebenarnya. Tapi aku juga ingin tahu alasan Tuhan membuatku seperti ini. Aku mau tahu Tuhan!

Aku selalu berpikiran positif pada Tuhan. Berharap Tuhan kan segera membuatku melupakan dia yang sangat kucintai. Memang Tuhan pernah memberiku kesempatan untuk melupakannya. Namun Tuhan kembali membuatku jatuh cinta padanya lagi dan lagi. Aku bingung mengapa harus dia yang kucintai. Mengapa harus dia yang membuatku jatuh cinta untuk waktu yang lama ini. Aku tak bisa menahan lagi sakit yang luar biasa ini terutama saat merindukanmu. Kembali berharap kamu kan lagi datang untuk sejenak membiarkan aku menatapmu untuk membalas pertemuan yang tak pernah ku syukuri kala itu. Aku mohon, berikanlah aku waktu sejenak untuk menatapmu.

Dulu, aku berharap bertemu denganmu untuk terakhir kalinya. Setelah aku bertemu denganmu lagi, aku rasanya membencinya padahal aku tak bisa memunafikkan hatiku bahwa kala itu hatiku sangatlah bahagia. Namun berita itu yang membutakan hatiku untuk berbohong. Iya, aku berbohong bahwa masih mencintaimu. Padahal jelas-jelas aku sangat mencintaimu. Dan aku baru menyadari bahwa tidak cukup sekali untukku melihatmu. Rinduku selalu melebihi batas. Aku bahkan tak bisa menahan rindu yang selalu membludak hingga akhirnya aku kembali menangis. Iya, menangis karena merindukanmu sudah sering aku lakukan. Namun tetap saja. Butuh waktu yang sangat panjang bagi waktu memberiku kesempatan bertemu dengannya lagi. Kala itu aku bertemu denganmu setelah 6 bulan lebih tak melihatmu. Jadi akankah aku menunggu selama itu untuk bertemu denganmu lagi? Aku janji, aku akan tersenyum semanis mungkin saat bertemu denganmu lagi, entah kapan lagi waktu kan mempertemukan.

Aku dulu pernah berpikir sudah melupakanmu. Namun nyatanya hatiku kembali luluh akan cinta yang dulu pernah aku bangun sendiri tanpamu. Lalu aku dikejutkan oleh berita buruk tentangmu. Aku tak percaya namun ada fakta bukti yang membuktikan. Aku lantas percaya saja. Tanpa di duga, Tuhan mempertemukan aku lagi denganmu dalam keadaan aku yang kecewa padamu. Ya, aku kembali menyia-nyiakan waktu itu untuk tersenyum padamu. Namun penyesalan memang datang belakangan. Lebih baik kamu pergi sajalah untuk waktu yang lama untuk memberiku waktu menetralkan hati yang masih terluka seperti dulu. Aku memang mencintaimu namun biarkanlah aku mencoba melupakanmu perlahan. Jika suatu saat kta berjodoh, kita tetap akan bertemu lagi meski dimensi waktu telah berputar dan mencoba menjauhkan. Kita akan tetap betemu. Percaya itu!!

Untuk serpihan hati yang hilang,
Terbang bersama angin dan larut bersama air,
Mengalir seperti cinta yang tak pernah berhenti untuk waktu yang panjang,
Untuk penantian yang panjang,
Suatu saat kan ada jawaban indah yang kan mengobati hati yang terluka,
Dengan kebahagiaan yang luar biasa antara aku dan kamu,
Atau aku dengan takdirku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar