Blinking Cute Box Cat Welcome to my world. Still hard work to get my beautiful dreams!

Kamis, 24 Juli 2014

Dear My Mysterious Boy!

Seperti biasa. Yang kau lakukan hanyalah diam. Tenanglah! aku masih sama seperti yang pernah kamu kenal. Tenanglah! aku tetap masih sama seperti terakhir kali kita bersama 2 tahun lalu di kelas itu. Dan seiring berjalannya waktu hingga kini, setiap kali waktu yang mempertemukan kita, ternyata kamu masih tetap tak berubah. Pandangan sejak 4 tahun lalu yang tak pernah berubah. Kamu masih tetap diam menatapku tanpa berani mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Aku takut.. aku takut akan mencintaimu lagi karena tatapan yang tak pernah berubah itu. Sudah cukup aku pernah mencintaimu cukup lama tanpa kamu beri kepastian. Apakah kamu memang mencintaiku? apa arti pandangan yang kamu ingin coba ungkapkan? dapatkah aku kembali menggantungkan harapan? terlalu tinggikah harap yang ingin aku coba gantungkan lagi? lalu apa artinya hingga kini? apakah terlalu pedekah aku mengganggap semuanya lebih? lebih dari sebuah pandangan yang tak pernah berubah sejak 4 tahun lalu. Mengapa aku seperti merasa bersalah padamu? serasa aku tak pernah memberimu kesempatan untuk mengatakannya. Lalu, apakah kamu berpikir bahwa setiap acara reuni yang ada aku selalu datang? tidakkah kau berpikir mengapa? Itu karena aku ingin memberimu kesempatan waktu sebanyak-banyaknya untukmu berani mencoba mengatakannya. Namun apa? kamu ternyata masih tetap diam tanpa berkata untuk memastikan apa yang sedang terjadi.

Salahkah aku bertanya padamu? Salahkah harap yang aku coba rangkai kembali? Salahkah aku mulai berharap besar padamu? Lalu, bila salah, tolong beri aku kepastian. Katakan apa yang sebenarnya terjadi atau setidaknya berhentilah untuk menatapku sedemikian rupa. Aku merasa berlebihan dan merasa terbebani.

4 tahun lalu, kamu duduk di kursi ujung kelas tengah menatapku. Aku berulang kali tak terganggu dengan tatapanmu yang terus menerus tanpa henti. Dan sejak saat itu, aku mulai jatuh cinta dan mulai mengagumi setiap pandangan yang selalu tertuju padaku. Aku mulai berharap lebih pada setiap pandangan yang kau tujukan padaku. Bahkan ketika orang lain telah banyak mengetahuinya, kamu tetap saja tak bergidik tak beranjak sedikitpun dari sekedar menatapku. "Apa salah aku terlalu berharap?", pikirku saat itu. Hingga kelulusan tiba pun kamu tetap masih sama. Lalu, apa arti semua pandangan yang coba ia ingin ungkapkan padaku? ataukah aku yang terlalu berharap atau memang dia yang tak berani mengungkapkan? Semakin aku berpikir, semakin sakit rasanya ketika semuanya hanya berakhir semu dan tetap sama hingga hari ini.

Salahkah aku ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padamu? katakan padaku.. apa yang sebenarnya terjadi hingga aku tak lagi punya alasan untuk terlalu berharap seperti ini. Bukan.. bukan aku yang mulai berharap lagi padamu. Namun, rasanya aneh saja bila seorang lelaki yang tetap menatap seorang wanita tanpa berubah sejak 4 tahun lalu bukan? aku merasa terbebani denganmu yang terus saja begini. Setidaknya, bila memang hanya sebuah kebetulan, berhentilah untuk menatapku terlalu berlebihan seperti itu. Hal itu membuatku merasa terlalu merasa bahwa kamu mencintaiku seperti halnya aku mencintaimu, dulu.

Apa sulitnya untuk mengatakannya padaku? apa bagimu, aku terlalu tinggi untukmu raih? Hey, aku masih tetap sama seperti dulu. Masih sama seperti 4 tahun lalu yang pernah mencintaimu bahkan hingga hari ini pun aku masih mengagumimu. Aku kini hanya mencoba untuk lebih dewasa dan lebih realistis juga lebih fokus pada hal yang kuinginkan. Salahkah aku berubah menjadi sedemikian rupa sehingga kamu tak jua berani mengatakannya padaku?

Baiklah bila memang terus seperti ini yang kamu inginkan. Terus berjalan seperti ini tanpa sejelas-jelasnya apa yang terjadi. Tetap menatapku seperti itu tanpa berubah. Teruslah saja seperti itu bila memang bagimu aku telah berubah. Aku hanya akan diam tanpa terbebani lagi denganmu yang terus saja menatapku. Aku hanya akan tetap berpura-pura tak melihatnya bila memang jalan seperti inilah yang kamu inginkan. Aku akan mengalah pada terlalu tingginya harapku. Aku akan berhenti mencoba memikirkan bahwa kamu mencintaiku seperti layaknya yang aku lakukan dulu. Aku akan berpikir bahwa itu akan menjadi lebih sakit saat terus saja bertanya tanpa jawab. Baiklah, sudah cukup kesempatan yang aku berikan padamu. Yang berpuluh kali kamu sia-siakan. Aku hanya berharap agar kamu tak menyesalinya suatu saat nanti. Atau setidaknya katakan secepatnya sebelum seorang yang lain yang mengatakannya padaku sehingga sudah takkan ada lagi kesempatan yang akan kuberikan padamu.

Tetap untuk seorang yang masih bertahan dalam diam,
Yang terus menatap tanpa henti yang tak berubah sejak 4 tahun lalu,
Baiklah, bila memang jalan seperti ini yang kau pilih,
Jangan menyesalinya jika ada yang lain mencoba mengatakannya padaku tentang cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar