Blinking Cute Box Cat Welcome to my world. Still hard work to get my beautiful dreams!

Kamis, 30 Mei 2013

Di Jauh Sana

Malam ini hujan semakin deras mengguyur, seperti hatiku yang kemarin tiba-tiba menangis saat mengingat kamu lagi. Dinginnya menusuk kulitku, memburamkan arah jalanku yang tertutup derasnya hujan malam ini. Aku kembali menangis seperti kemarin. Kembali mengingat tentang kamu lagi. Lagi-lagi mengatakan untuk tetap merindumu. Merindu yang tak pernah ada habisnya. Seperti tali yang tak putus. Memanjang terus tanpa tau ujungnya. Seperti cintaku yang tak pernah berujung. Berhulu-hilir pada arah mana. Berasal darimana pun pada arah mana aku tak tau. Kini, merindu akan jadi kebiasaan baru untukku. Untukmu yang akan jauh disana.

Sudah kucoba sekuat tenaga untuk melupakan apapun tentangmu. Lisanku sudah berkali-kali mengatakannya. Namun hatiku ternyata tetap bersikeras untuk tetap bertahan mencintaimu. Tetap mencintaimu dalam sepi. Tetap menunggumu dalam banyaknya cinta yang datang. Yang takkan pernah aku hiraukan. Karena hatiku takkan pernah berubah dari awal hingga kini. Mungkin semua orang takkan pernah mempercayai bahwa ini akan bertahan lama, tapi buatku dengan sedemikian waktu yang telah berlalu semakin menguatkan semua orang bahwa cinta ini akan jadi tetap tak berujung. Takkan ada akhir pemberhentiannya. Takkan tau waktu akan tetap berlalu atau hanya tetap diam tak bergidik. Disini, aku tetap terdiam tak bergidik, hanya untuk menunggumu. Meski akhirnya waktu tetap berlalu, tapi bagiku baru kemarin kau berikan senyum itu padaku. Sungguh, aku merindukan saat itu.

Hatiku masih mau untuk tetap disini, padahal sudah berjuta kali rasanya aku mengatakan untuk melupakanmu. Tapi lisanku ini hanyalah baju lusuh lemah yang takkan mampu mengalahkan kerasnya hatiku yang bagaikan kerangka tubuhku ini. Kini aku hanya ingin menangis tlah membiarkan semua menjadi sebegini rumitnya. Mengapa telah Tuhan izinkan hatiku untuk jatuh cinta dengan sebegitu rumitnya ini.

Dulu, aku percaya bahwa cinta lama-lama akan luntur ketika sudah jarang bertemu. Tapi, kenyataan kini yang memutar-balikkan apa yang menjadi keyakinanku dulu. Dari awal, aku memang sudah jarang bertemu denganmu. Setidaknya seminggu aku baru bertemu. Dan seringnya pun saat kau akan mempersiapkan ujian nasionalmu. Buktinya walaupun aku sudah jarang bertemu bahkan skalanya sangat jarang. Buktinya, cinta ini sudah ada selama 9 bulan untuk hari ini. Bayangkan saja, sudah selama itu aku masih bertahan. Bayangkan bagaimana sakitnya aku memendamnya sendiri. Tapi sudahlah tak usah kau pikirkan, ini semua salahku. Salah pada hatiku yang tetap membiarkan itu masih ada di hati yang semakin hari semakin besarnya tumbuh dan berkembang.

Kini, aku hanya dapat memelukmu lewat do'a. Yang kupanjatkan hampir setiap kalinya kuingat kamu. Semoga kau yang di jauh sana dapat tetap berbahagia. Semoga kau yang akan jauh dari jangkauan pandanganku akan tetap langgeng dengan kekasihmu. Cuma lewat do'a aku tetap akan memelukmu. Dengan sepenuh hati, cuma itu yang bisa aku lakukan. Di jauh sana, sukses ya dengan apapun yang kau lakukan disana. Disini ada aku yang mencintaimu bahkan lebih dari dia.

Untuk kamu yang aku cintai,
Yang berada jauh disana.
Pulanglah kapanpun kamu mau, hatiku akan tetap ada tempat untukmu tinggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar