Blinking Cute Box Cat Welcome to my world. Still hard work to get my beautiful dreams!

Jumat, 11 Oktober 2013

Ketika Jatuh Cinta, Lagi...

Aku sudah berhasil move on dari oryza-sativaku. Kini entah mengapa aku sering mikirin mr.unkece. Sudah pernah aku tulis dia itu yang kayak gimana. Padahal aku sering berkata bahwa aku nggak boleh jatuh cinta. Aku bener-bener nggak tau kenapa hatiku senekat ini untuk terus mikirin dia. Ya intinya hatiku berdetak tiap ngliatin dia. Padahal udah jelas-jelas ada temenku yang jatuh cinta sama dia sejak setahun lalu.

Cinta itu aneh. Cinta datang tanpa sebab dan alasan. Cinta hakikatnya menunggu dan mengejar. Tapi kalau menunggu itu kerjaan wanita lalu pria seharusnya mengejar. Tapi sayangnya banyak pria yang masih malu dan pengecut bersembunyi di balik dinding tentang perasaannya. Padahal hatinya sangat ingin mengungkapkan. Makanya banyak wanita yang menganggap bahwa pria itu 'tidak peka'. Padahal pada dasarnya, bagaimana pria mau peka tapi wanita tidak memberikan sinyal? Tapi bila dilihat lagi, wanita itu dasarnya juga, sinyal kalau wanita sedang jatuh cinta itu sudah 'sangat' jelas. Melalui mata dan senyumnya tentunya.

Begitu pula denganku saat ini. Entah mengapa senyumnya sangat manis sekali saat kita bertatapan. Aku tak tau mengapa. Apalagi banyaknya omongan tentangnya dari teman-temanku buat aku. Bayangkan saja bagaimana rasanya menjadi seperti ini. Sekarang aku hanya menganggap bahwa aku sedang mengaguminya. Tapi lama kelamaan jantung ini semakin tak karuan detaknya. Untuk apa Tuhan memberiku rasa ini lagi? Untuk apa Tuhan ingin membuatku jatuh cinta lagi? Apa tidak cukup Tuhan melihatku sakit seperti ini?

Aku tahu, Tuhan-lah yang paling tahu dengan siapa dan kapan cinta itu datang padaku. Tapi, tidak cukup kah hati ini sudah hancur dan entah bagaimana caranya aku harus memperbaikinya. Entah ini akan jadi sebuah cinta atau hanyalah sebuah ilusi. Tapi ku harap dengan tulus bahwa ini hanyalah ilusi. Semoga ini hanyalah fatamorgana hanya angan-angan semuku. Yang takkan membuatku lebih sakit untuk kesekian kalinya.

Sudah cukup Tuhan aku menjadi seperti ini. Aku sudah cukup bahagia dengan hidupku sekarang setelah aku telah berhasil melupakannya. Berhasil keluar dari lingkaran cinta yang tak pernah putus. Tak pernah ada ujung dan tak pernah ada akhir perjuangan. Dulu padahal aku sudah yakin bahwa itu akan menjadi kenyataan ketika senyumnya yang merekah itu tertuju padaku dan tatapan mata itu menjadi milikku. Namun, pada akhirnya dia pergi jauh entah berapa lama bahkan aku tak tahu apakah suatu saat nanti aku kan bertemu lagi meski hanya sepintas. Kini, hatiku kembali bergetar seperti dulu.

Aku sungguh tak mau mengulang bagaimana sakitnya aku seperti dulu. Sudah cukup rasanya aku menjadi lemah saat aku mencintainya dulu. Sudah cukup rasanya aku menjadi sering menangis hanya karena merindukannya yang tak pernah memikirkan bagaimana sakitnya aku saat aku merindunya dulu. Sudah cukup Tuhan. Sudah cukup menjadi begini menjadi lemah. Aku tahu suatu saat nanti Engkau akan tetap memberiku cinta entah kapan. Namun, sekarang lalu apa gunanya aku disini aku dari jauh tersenyum melihatnya? Apa maksudnya? Dia, dia takkan menjadi seorang buatku Tuhan.

Aku sekarang hanya butuh seorang yang mau berbagi bahunya untukku melepas lelah. Untukku berbagi cerita dengannya. Yang selalu mendukung apa yang menjadi mimpiku. Yang selalu bisa membuatku tertawa bahkan ketika aku sedang lesu sekalipun. Yang seperti Ayahku yang selalu bisa membuatku tertawa meskipun aku sedang sedih sekalipun. Dan selalu menasehatiku ketika aku melakukan kesalahan. Aku hanya membutuhkan seorang seperti itu. Namun adakah yang mau menjadi seperti itu untukku?

Aku hanya ingin menghentikan cinta ketika ia akan menuju hatiku,
Aku hanya tak ingin menjadi lebih sakit ketika harus jatuh cinta,
Untuk kesekian kalinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar