Blinking Cute Box Cat Welcome to my world. Still hard work to get my beautiful dreams!

Jumat, 01 November 2013

Cinta datang terlambat (part 1)

"Filan,aku mau ngomong. Bisa kita ngomong berdua aja?", tanyaku sambil menyeret dia keluar dari kelas hari itu. Iya lebih tepatnya kali ini aku mau niat ngomong kalau aku punya rasa sama Filandya Keilana Hutama atau biasa dipanggil Filan itu. Cewek cantik tinggi semampai model sebuah agency cukup terkenal di kotaku.

"Ngapain Rein?",tanyanya sesampainya aku menyeretnya di sebuah lorong dekat perpustakaan. Itu karena aku takut untuk mengungkapkan padanya bila banyak orang yang tahu. Di depannya pun kini aku masih grogi banget. Ini yang susah banget buat aku lakuin. Padahal kemaren aku udah belajar sendirian di kaca. Tapi ternyata di kaca sama kenyataannya beda ya pikirku. Detak jantungku jumpalitan nggak karuan. Bahkan rasanya mulutku serasa membeku. Kakiku tak henti-hentinya menggerus lantai. Dan juga tanganku tak henti-hentinya juga bergetar hingga bunga yang sedari tadi kubawa akhirnya jatuh. Dan dia pun tahu.

"Apa ini Rein? Kenapa kamu getar gitu? Kamu sakit?",dilihatnya wajahku dengan seksama dan memegang keningku. Untuk memastikan apakah aku sedang demam. Iya, aku demam cintamu duhai pujaanku. Aku pun mundur satu langkah karena keringatku semakin lama semakin mengucur tak henti-henti. Rasanya detik ini juga aku berlari. Tapi semakin lama aku berlari semakin lama aku menghindar, cinta ini takkan pernah hilang.

"Aku.. Aku.. Aku sayang kamu Filan. Ini buat kamu",jawabku sambil memungut bunga mawar tadi. Aku memberikan mawar itu 2 warna yakni merah dan putih. Mengapa aku memberikannya kedua warna itu, karena merah melambangkan cinta sedangkan putih melambangkan kesucian. Aku mencintainya dengan tulus. Tanpa melihat apapun yang tampak darinya. Iya, aku tahu aku cuma Defrial Reinandra Gustama. Aku cuma seorang cowok yang berusaha menjadi seorang pria. Salah satunya dengan dewasa berkata ke seorang yang sudah membuatku jatuh cinta. Cuma seorang murid biasa yang bercita-cita menjadi penyanyi.

"Ternyata kamu nggak romantis. Norak banget caramu mengungkapkan pengungkapan seperti ini. Aku pikir kamu nembak gini nyanyiin lagu romantis gitu. Kamu aja bawa kesini biar nggak ada orang yang tahu kan? Kamu takut aku tolak kan? Tapi masalahnya hatiku bukan di hatimu",jawabnya yang pas nusuk hatiku. Bunga itu diinjak olehnya dan langsung pergi begitu saja. Aku menangis sejadi-jadinya sesaat itu. Tapi aku meyakinkan diri bahwa meskipun ditolak tapi yang penting sudah berusaha mengungkapkan daripada diam-diam menangis karena merindukannya? Mungkin cuma sejauh ini yang bisa aku lakukan.

Sesampainya di rumah, kebiasaan pasti langsung buka twitter dan nemuin nama dia di TL. Dan nulis status.

@Filanhutama : Sumpah jijik gue di tembak kek begitu. Cupu,norak dan ga romantis. Pantes lah gue tolak elo, fvck boys!

Dan aku cuma ngelus dada bacanya. Terus aku nulis status.

@Reindev : Aku tahu itu cupu sama norak. Tapi setidaknya semua itu sudah aku ungkapkan meski akhirnya itu menyakitkan aku.

Dibalesnya sama temenku namanya Brizzelania Rachella,temen akrabku di twitter.

@Reindev : Tetep semangat Rein. Gua salut sama perjuangan elo. Cewek itu aja yang bego enggak nerima elo. Padahal elo kan perfect Rein.

@brizzela : Sumpah ya elo lebay banget. Kapan elo mau syuting?

@Reindev : Kapan elo mau manggung lagi? :O

@brizzela : Yang lain pada sibuk nih. Belom tau kapan. Sms aja ya. Takutnya ada yang nge-kepo Zel.

@Reindev : Lebay elu. Siapa juga yang mau nge-kepoin elo. Idih -,- oke deh otw message.

Sampai malem aku terus saja mengetikkan pesan ke Zela. Entah itu masalah band sampai curhat segala. Nggak tau awalnya mana dan akhirnya mana. Yang penting asik deh cerita sama dia pokoknya sampek lupa kalo hari ini aku habis ditolak.

                                                  ======================

Keesokan harinya, hari berjalan dengan biasanya. Mungkin yang beda hubungan antara aku sama Filan. Itu terlihat saat aku berpapasan sama dia waktu sama-sama masuk ke kelas. Dan anehnya, temen-temen lagi bisik-bisik aneh waktu aku masuk.

"Ih,katanya Rein nembak Filan lho. Diterima enggak ya? Rein kan keren. Tapi gue nggak rela ah kalau mereka jadian. Filan songong begitu",begitulah kira-kira cuplikan gosip yang silih berganti bersahutan. Jelas itu yang nge-gosip cewek. Kan dengan jelas memuja gue banget. Haha,ternyata gue setenar itu di mata mereka. Eits, jangan salah ternyata cowok juga nge-gosip.

"Sumpah ya, gue denger-denger Rein itu nembak Filan. Dia bawa kaca nggak sih? Filan kan bohay gitu masa sama dia yang kebanyakan lemaknya? Aduh, nggak bisa bayangin gue kalau mereka jadian. Kayak bapak sama anak jadinya",begitulah kira-kira cuplikan gosip para makhluk berjangkun di pojokkan sana. Sumpah gatel banget ngedengernya. Aku pun memutuskan keluar dari kelas sambil membanting pintu dan pergi. Rasanya sumpek banget diginiin. Dan anehnya Filan juga melakukan hal yang sama. Mungkin dia juga sama-sama sebel sama kelakuan para makhluk kurang kerjaan macam mereka.

Diluar,aku memutuskan buat nelpon Zela. Dan curhat soal ini. Eh nggak diangkat sama dia.

"Hayo ngapain elo ada disitu? Ngapain juga nelpon gue? Kangen sama gue?",teriak dari atas. Tepatnya ada di kelas atas dan disitu munculnya makhluk bernama Brizzela. Kayak kuntilanak nangkring di atas pohon.

"Mau curhat lagi zel, kesel di kelas",jawabku singkat.

"Pagi-pagi udah mau curhat. Biro konsultasi belum dibuka jam segini. Kan kemaren gue udah buka konsultasi sampek malam. Sampek sempet gue tinggal ngorok tuh dengerin elo ngoceh nggak selesai-selesai. Entar aja deh buka konsultasi lagi pas jam istirahat",jawabnya panjang lebar tambah panjang dan tingginya. Dan dia langsung ngeloyor pergi tanpa babibu.

Dan jam istirahat pun datang. Bel berbunyi dengan nyaringnya sampek rasanya memekakkan telingaku. Pelajaran matematika yang membosankan. Sebenernya bukan pelajarannya tapi lebih tepat gurunya yang ngebosenin tingkat malaikot. Langsung aku ngeloyor ke kantin setelah si Pak Handoyo pergi dan musnah dari pandanganku. Mencari si Zela yang katanya udah nungguin gue di kantinnya Bu Rocky. Haha, nama yang lucu bukan. Iya, karena Ibu kantinku satu ini suka banget sama musik rock. Tiap hari dengerinnya musik rock. Sampek berisik di kelas waktu pelajaran. Tapi itu dulu jadi sekarang berubah jadi namanya aja yang diganti. Tapi nama aslinya Bu Hanum. Haha, ngomong-ngomong tentang Bu Rocky. Jadi keinget kelezatan Zupa-zupa ala bu Rocky. Haha, bak kantin internasional kan ada menu zupa-zupanya.

"Ada apa lagi sih Rein? kayaknya emergency banget ceritanya?",tanyanya saat aku sudah sampai di kantin.

"Bentar,pause dulu mau pesen zupa-zupa bu Rocky ku sayang",jawabku singkat sambil lari ke mejanya bu Rocky.

Tiba-tiba saat aku sudah membawa piring zupa-zupa ke mejaku, aku melihat Filan digandeng sama anak basket. Jelas banget karena cowok itu pake baju basket dan keringat bercucuran sambil menggandeng mesra tangan Filan. Rasanya pengen nangis liatnya. Tapi aku harus sabar. Dia bukan siapa-siapaku jadi apa hak dia untuk buat aku nangis lagi. Lalu, si cowok berdehem keras agar semua orang memperhatikan dia. Dan keliatan banget kalau Filan ketakutan digandeng cowok itu.

"Gue umumin mulai hari ini kalau Filandya Keilana Hutama udah resmi jadi pacar gue Marcellino Thereno dengan atau tanpa persetujuan Filan sendiri. Dan bagi yang keberatan bisa lapor gue",teriaknya keras sehingga seluruh makhluk di kantin itu melihat mereka berdua. Dari sana aku lihat Filan keliatan takut banget. Dia berkali-kali berusaha melepaskan tangan cowok itu. Tapi tetep aja yang namanya cewek tetep aja kalah kalau udah berhadapan sama cowok. Apalagi cowok macam itu. Rasanya urat nadiku mengeras. Ingin rasanya ku hantam mukanya dengan bogem mentahku karena wajahnya keliatan banget sombongnya.

"Eits Rein, jangan lakuin yang aneh-aneh ya",sergah Zela. Aku cuma pengen tahu dia itu siapa seenaknya kayak gitu sama cewek secantik Filan. Belum selesai aku memikirkannya, Zela udah nyeret aku pergi ke taman belakang sekolah.

"Siapa sih dia Zel? Sok berkuasa banget dia Zel?",tanyaku sesaat setelah sampai di taman.

Suasana menjadi hening tak bergeming. Dia cuma menghela napas panjang.