Blinking Cute Box Cat Welcome to my world. Still hard work to get my beautiful dreams!

Senin, 27 Januari 2014

Puing Harap

Tak ada lagi seorang yang dapat kutatap. Tak ada lagi alasan buatku tetap tersenyum. Bahkan tak ada lagi napas dapat kuhela seperti biasanya. Dadaku seakan tercekat dan menyumbat karena kenangan-kenangan tentangmu yang memenuhi seluruh sudut hatiku bahkan seluruh jiwa ragaku. Kenangan itu, aku merindukanmu. Aku merindukan apa yang pernah jadi penyebab pecahnya tangisku. Aku tak mau mengingatnya lagi. Namun kenangan itu seakan sudah memenuhi seluruh sudut ruang jiwa dan ragaku. Sehingga, ketika aku ingin melupakanmu. Selalu saja ada sisa kenangan tentangmu yang sulit sekali untuk dihapusnya. Aku mencintaimu. Tepatnya, sangat mencintaimu.

Mungkin, aku yang bodoh terlalu mengharapmu yang takkan pernah kembali. Mungkin iya, aku yang terlalu mencintaimu sehingga menatap yang lain pun aku tidak bisa. Mataku selalu dan selalu menatapmu sehingga ketika yang lain sedang menatapku, aku tak pernah bisa mengalihkan pandanganku darimu. Entah bagaimana caranya kamu bisa membuatku jatuh cinta kala itu. Senyuman itu, tatapan mata itu. Seakan berbicara padaku. Menunjukkan sebuah ruang di hatimu yang mungkin kan kosong untukku. Namun aku salah. Aku salah besar. Aku tak bisa lagi mengharapkanmu untukku. Bahkan memikirkanmu dan merindumu itu hal yang seharusnya dilarang. Tapi aku ya aku, aku tak pernah bisa untuk memunafikkan apa yang kurasa. Meski itu sakit dan tak seharusnya kulakukan.

Seharusnya aku melupakanmu. Iya, seharusnya kamu sudah pergi dari hatiku. Namun tetap saja, kenangan-kenangan itu kembali menyeruak kembali memenuhi relung kesepianku. Aku yang terlalu bodoh. Terlalu mengharapkan apa yang sudah menjadi orang lain. Aku yang terlalu berlebihan mengartikan segalanya. Padahal itu tak ada artinya bagimu. Mungkin, bagimu aku adalah mati. Aku tak menarik, sehingga di kerumunan orang pun, aku tak pernah terlihat di matamu. Bahkan ketika mata kita mungkin bertaut satu sama lain, aku tak pernah jadi yang istimewa bagimu. Aku yang mencintaimu, sendirian. Dan kamu mencintainya dan dia juga mencintaimu. Itu adil namun begitu menyakitkan untukku.

Dulu, biasanya aku bisa menatapmu meski dari kejauhan yang sedang duduk semeja bersama. Aku cemburu. Hatiku terlalu sakit melihatnya. Namun aku ya tetap aku. Aku bukanlah siapa-siapa yang berhak mencampuri hubungan itu. Untuk berhak marah bahkan marah. Aku selalu mendo'akan bahagiamu meskipun saat mengucapkannya aku menangis sendiri. Tak ada yang bisa mengusap air mataku. Aku terlalu mencintaimu sehingga mataku seakan tertutup pada seorang yang sudah mencoba menerobos hatiku. Hatiku seakan buta. Kakiku seakan lumpuh sehingga aku tak lagi dapat berlari meninggalkan semua kenangan menyakitkan yang pernah aku rasakan saat ada kamu dulu atau sekarang.

Dulu, kamu pernah tersenyum padaku. Iya, senyuman manis itu benar-benar tertuju padaku. Mungkin aku yang terlalu berlebihan sehingga berpikir bahwa sebenarnya ada suatu ruang terselip yang kamu simpan untukku. Meskipun hingga kini, ada dia yang selalu menemani langkahmu. Tapi sekali lagi aku salah. Tak ada satupun ruang yang terselip untukku tinggal di hatimu. Seharusnya aku sudah lama pergi. Namun meski menyakitkan, mencintaimu merupakan salah satu bahagiaku. Merapal namamu dalam do'a sudah menjadi kebiasaan. Pasti ada yang kurang ketika do'aku tak menyebut namamu. Aku merindumu. Sekali lagi aku merindukanmu. Sudah tak bisa lagi aku menghitung sudah berapa kali aku merindukanmu. Semuanya terlalu menyakitkan sehingga sebenarnya aku tak mau untuk mengingatnya. Namun hati tak lagi dapat berbohong.

Aku mencintaimu untuk waktu yang tak dapat kutahu. Aku mencintai tanpa melihat kamu yang penuh dengan limpahan materi. Aku mencintaimu dalam keadaan apapun. Aku dulu tak pernah tahu bahwa kamu berlimpah materi. Namun bukan itu yang kucari. Bagiku, di dalam dirimu ada serpihan hatiku yang hingga kini belum dapat kutemukan. Entah itu apa aku juga tak mengerti. Namun, disini aku selalu menantimu. Hingga waktu yang tak dapat kutentukan. Aku mencintaimu, selalu mencintaimu.

"Biarkanlah mereka orang yang telah pergi meninggalkanmu tetap pergi. Jangan pernah mencari dan mencegahnya. Ia bukannya jahat, tapi dia sudah cukup baik untuk menjalankan perannya dalam cerita hidupmu. Namun bila dia adalah jodohmu, sejauh apapun dan sekeras apapun pergi meninggalkanmu, dia akan tetap kembali dalam jalan dan waktu yang tak pernah terpikirkan"

Aku percaya itu! Namun tetap saja sakit rasanya mencintai seseorang yang tak pernah menolehkan sedikit pandangannya padaku. Jadi aku akan buat sealami mungkin seperti air yang mengalir apa adanya. Jadi jika suatu saat, aku tak lagi dipertemukan denganmu. Mungkin Tuhan sudah menyiapkan pengganti baru yang jelas lebih baik. Namun rasanya tak mungkin untukku mencinta pada orang lain selain dia. Karena hingga kini, waktu yang kujalani selalu tentangmu dan mataku tak pernah benar-benar bisa melihat orang lain yang mulai menaruh harap padaku. Jadi maafkan bila aku menghancurkan harap yang dititipkan padaku. Karena harapku sendiri juga sudah dihancurkan olehnya. Aku berharap, sangat berharap. Bisa bertemu dengannya. Memulai atau menghentikan cerita yang tertunda dalam suatu ketika nanti.

Aku mencintaimu,
Dalam waktu yang tak pernah kutahu,
Aku merindukanmu,
Dalam jumlah yang tak pernah kuhitung,
Namamu selalu kurapal dalam do'a,
Meski sakit saat aku mengucapkannya,
Tetaplah bahagia, bersamanya,
Suatu saat, aku mau bertemu lagi denganmu,
Untuk melanjutkan atau menghentikan cerita yang tertunda ini.

Sabtu, 25 Januari 2014

Begitu Redupnya Langit Disana

Tiada yang menyalahkan keadaan bagaimana caranya seorang sedang jatuh cinta. Bahkan semua hal yang seharusnya dilarang menjadi wajib malah menjadi sebuah kebiasaan. Contohnya ketika merindukanmu. Iya, merindukanmu mungkinlah sesuatu yang dilarang namun bagiku tiada hari yang akan menjadi lebih baik tanpamu. Begitu redupnya bagiku langit bila aku tak melihat sunggingan senyummu. Namun mungkin aku yang salah mengartikan sebuah sunggingan manis kala itu. Saat itu aku meyakini bahwa mungkin dalam hatimu pernah hidup cinta untukku disana. Namun tetap saja, mungkin aku yang terlalu berlebihan dalam mengartikan senyuman yang tak berarti apa-apa.

Meskipun aku disini, kamu tak pernah mengalihkan pandanganmu padaku. Untuk kembali menyunggingkan senyum manis seperti kala itu. Semuanya terlalu fana dan semu. Rasanya sakit yang kurasa tiadalah artinya saat senyum itu kau tujukan untukku. Namun mungkin sekali lagi aku yang terlalu menganggap berlebihan padahal semua itu tiadalah ada artinya terutama bagimu. Kamu masih saja bersamanya. Rasanya tiada celah hati yang bisa kumasuki. Rasanya tiada hela napas yang kau hela berisikan namaku. Semuanya tetap tentang dia. Aku terlalu mencintaimu. Hingga membutakan mataku untuk melihat yang lain. Bagiku, masa depanku semua tentang kamu. Tiada gambaran masa depan bersama yang lain. Aku tak pernah menengok, aku selalu tertuju padamu karena tujuan hatiku adalah hatimu. Namun, sepertinya hatimu sudah ditempati seorang yang tak mungkin kukalahkan karena dia lebih begitu sempurna ketimbang aku.

Lelah rasanya menunggu. Menunggu sesuatu yang tak pasti dan tak berujung memang begitu menyakitkan. Dan semakin membuat menyesal pernah membuat keputusan untuk jatuh cinta begitu dalamnya. Aku mencintaimu. Iya, aku sangat mencintaimu. Namun tiadalah arti bila kau sendiri tak mengetahuinya. Namun lebih baik begini. Aku yang menanggung sendiri sakit yang kubuat. Luka yang kubuat karena kebodohanku. Semuanya terlihat menyedihkan. Tak ada yang lebih buruk daripada mencintai yang tetap akan diam dengan cintanya. Namun memang lebih baik begini daripada dia yang pastinya sangat kau cintai itu terluka. Lebih baik aku yang terluka asal kamu bahagia. Lebih baik aku yang menangis sendirian tanpa ada seorang yang mengetahuinya daripada kamu yang menangisi orang yang sangat kau cintai itu.

Tetaplah menjadi seperti ini. Tetaplah tersenyum meski semakin lama semakin sakit cobaan yang diberikan Tuhan. Tetaplah menjadi kamu yang kuat. Untuk mengarungi sebuah mimpi besar yang akan kau coba lagi kini. Aku, seorang yang selalu bersembunyi di batu. Selalu dan akan selalu berdo'a untuk kebahagianmu. Bersamanya atau tidak bersamanya. Untuk kesuksesan yang pernah tertunda dan kebahagiaan yang tidak pernah berhenti, Jadi, tetaplah buatlah aku tersenyum dengan tetap menjadi kamu yang kuat dalam meraih suksesmu yang tertunda yang lalu dan tetap tersenyum meski ujian semakin lama semakin berat.

Meski, mataku tak pernah lagi menangkap radar keberadaanmu, aku selalu mencintaimu. Bahkan ketika jalan sudah jauh bersebrangan, aku kan selalu berdo'a untukmu dalam jarak semu yang tak dapat kuhitung seberapa jauhnya aku bisa bertemu denganmu lagi. Tapi aku sekali lagi berkata bahwa aku sangat mencintaimu. Entah sampai kapan namun bagiku, tidak ada yang lebih selain memikirkanmu. Memikirkanmu bagai imaji impian semu yang menyakitkan namun menyenangkan. Apalagi ketika memori sedang memutarkan kenangan kala itu. Itu semakin membuatku merindumu. Namun ia tetap akan jadi imaji yang tetap semu dan tak pernah jadi nyata. Ia akan tetap jadi bunga tidur ketika mata tak lagi benar-benar menemukanmu lagi. Atau bahkan ketika tangis tak lagi bisa menggambarkan sebegitu rindu yang kurasa. Namun, cukuplah sudah cukup melihatmu bahagia dan tetap tersenyum dari kejauhan karena tangismu mungkin akan jadi pedang kematianku dan bahagiamu adalah obatku. Namun semahal-mahalnya sebuah obat bahkan sebaik-baiknya, obat ya tetap jadi obat. Itu tergantung dari tubuh yang menerimanya. Mungkin memang akan menjadi lebih sakit namun rindu memang ya tetap jadi rindu.

Waktu memang tega. Ia mengulur-tarik hati yang sudah berantakan. Namun waktu-lah yang kan kelak menunjukkan jalan yang lebih baik atas petunjuk Tuhan. Mungkin memang dia sedang marah padaku. Namun aku yakin bahwa suatu ketika nanti, waktu akan menjadi lebih baik daripada kini. Yang kan menunjukkan jalan terindah pilihan Tuhan. Semoga suatu saat ketika kita bisa bertemu lagi, aku masih bisa melihat senyuman manis itu dan wajah elok yang takkan pernah kan kulupakan. Namun kamu akan tetap menjadi kamu yang kucintai. Ya, sangat aku cintai.

Redupnya langit tak sebegitu redupnya seperti hatiku,
Namun setelah hujan merintik-rintik, ini akan menjadi serentetan pelangi,
Yang kan membawaku pada keindahan dan keabadian,
Namun kamu ya tetap kamu yang kucintai,
Meski tangan tak pernah saling menggenggam dan mengerat,
Namun aku ya akan tetap jadi aku yang selalu mencintaimu.

Kamis, 23 Januari 2014

Terseret Masa Lalu

Lagi-lagi menjadi seperti ini. Lelah rasanya untuk mengulang dan mengenang kembali masa lalu yang begitu menyakitkan itu. Aku pikir waktu 6 bulan adalah waktu yang sudah terlalu lama untuk tidak mengingatkan aku pada masa lalu yang menyakitkan. Namun nyatanya waktu itu hanya terhitung 6 bulan dan akan tetap menjadi seperti itu. Namun mengapa setiap kali aku mencoba sekuat tenaga menghapusnya, semua memori itu seperti menyeruak kembali dan kembali menyakiti hati yang belum sepenuhnya kering. Sudah cukup, aku hanya mengingatnya. Namun, aku merindukannya kini.

Tuhan, apa tujuanmu kembali menyeretku pada kenangan masa lalu yang begitu menyakitkan itu? Mengapa? Tidak pantaskah aku untuk bernapas lega tidak merasakan kesakitan untuk kesekian kalinya? Tidak pantaskah aku untuk tidak merasakan cinta selama aku ingin memfokuskan diri pada cita dan impiku? Tidak begitukah adil untukku sedang yang lain tak bernasib sepertiku Tuhan? Aku sudah cukup bahagia selama ini sudah sedikit tak memikirkannya. Namun, mengapa Engkau kembali mengingatkan aku padanya? Mengapa semakin sesak rasanya untukku bernapas kini? Mengapa semakin perih rasanya merindukanmu kini? Mengapa semakin pedih semua peluhku kini? Mengapa?

Apa maksudmu Tuhan? Tidak cukupkah aku di uji coba rasa sakit luar biasa ini? Tidak lelahkah aku kau beri perih selagi perih yang kumiliki belum kering sepenuhnya? Tidak cukupkah tangisku dulu untuk menebus kesalahan yang pernah kulakukan? Mengapa harus aku sedang yang lain terlihat cukup bahagia dengan orang yang ia cintai masing-masing? Mengapa harus dia yang sudah jauh, sudah takkan kembali lagi untuk menolehkan pandangannya kepadaku? Mengapa?

Tidakkah Engkau tidak akan memberikan kesulitan diatas kemampuan umat-Mu? Mengapa ujianmu kali ini begitu menyakitkan kalau pada akhirnya hati takkan menyatu. Bila pada akhirnya tangan tak pernah saling menggenggam. Untuk apa dikembalikan seperti ini Tuhan? Aku sudah berusaha untuk memulihkan hati yang terluka dengan keras. Kini puing-puing kehancuran itu tinggal sedikit untuk kubersihkan. Namun, jika menjadi seperti dulu, aku takkan lagi berpikir bagaimana caranya aku menyembuhkan hatiku sendiri. Mungkin aku pernah berpikir bahwa cuma kamu-lah yang memiliki obat dari sakit di hati yang tak kunjung sembuh. Namun, aku salah. Kamu hanya akan menambah luka semakin dalam dan lebih menyakitkan.

Mungkin bahkan aku bisa mati. Mati dalam luka yang kubuat sendiri. Bersama kebodohanku yang menuntunku kembali untuk mencintaimu. Tak ada perban yang sepenuhnya menyembuhkan luka ini. Ia hanya sedikit menutupnya agar tak semakin infeksi. Namun tak sepenuhnya menghilangkan bekasnya. Dan bekasnya itulah yang membuatku kembali merasakan sakit untuk kesekian kalinya. Dan kali ini aku kembali membuka luka itu. Dan mungkin akan semakin dalam hingga mungkin akan kehilangan banyak darah. Hingga pada akhirnya hati kan mati rasa karena kebodohanku sendiri.

Cukup...
Cukup rasanya menjadi seperti ini. Sakit rasanya tak dapat ku obati sendiri. Tangis sudah tak mampu lagi untuk ku bendung lagi. Aku kembali membodohi diri dengan mencintaimu. Iya, aku mencintaimu dalam diam. Merindukanmu dalam rapalan do'aku. Dan aku menangis dalam serentetan masa lalu yang begitu menyakitkan. Tak ada yang bisa kulakukan. Semua ini seperti takdir yang tak bisa untuk kuhindari dan kucegah. Jadi aku akan membuatnya untuk mengalir apa adanya seperti jalan Tuhan yang tak pernah aku tahu akan bermuara dan berakhir kapan dan pada siapa. Tapi aku yakin rencana Tuhan jelas lebih baik dari rencana buatanku.

Aku mencintaimu dalam diam,
Merindukanmu dalam rapalan do'aku,
Semua ini seperti takdir yang tak dapat kuhindari dan kucegah,
Jadi aku akan membuatnya mengalir apa adanya,
Karena rencana Tuhan jelas lebih baik dari rencana buatanku.

Minggu, 19 Januari 2014

[REVIEW] Etude Wonderpore Freshner & Clay Mask in 3 days

Heiloo, whats up girls?
Kali ini aku mau nge-review tentang produk yang baru beberapa hari aku pakai ya sekitar 3 harian deh. Bukan karena apa-apa atau promosi nih. Lagian aku juga nggak bakal pernah nulis ini kalau nggak aku rasain bener-bener manjur. Yah, seperti yang di tuliskan pada produknya yaitu memfokuskan pada komedo dan sebum yang berlebih. Dan baru sekitar 3 harian aku bener-bener ngerasain banget sedikit perubahan.

First time make Clay Mask, itu rasanya diantara perih dan panas. But, setelah selesai maskeran, wow banget. Kulit area T itu ya komedo sedikit terangkat dan permukaan kulit lebih halus. Super wow banget. Kalau begini terus sih gue bakal terus rutin pake maskernya nih. Dari segi baunya agak ke alkohol. But, setelah aku pake hasilnya excellent banget. Jangan kaget waktu liat dalem maskernya karena maskernya persis kayak es krim apalagi ada spatula buat pengaplikasiannya. Jadi makenya kayak nyolek es krim gituh, heheh :)

First time make wonderpore freshnernya yah, bikin kulit lembab yang pas jadi nggak sampek bikin kulit minyakan. Maklum muka gueh sedikit kayak kilang minyak. Dan jerawat juga agak kempes. Baunya lebih dominan kayak alkohol. Tapi kalau dilihat hasilnya sih gak masalah aja gueh yang penting wajah gue ada perubahan. Makenya bisa dibuat mist atau disemprotin langsung ke kulit. Atau bisa juga langsung di aplikasiin ke kulit langsung pake tangan atau bisa manfaatin bantuan kapas ditepuk-tepuk aja biar meresap.

Dan ini hasil review gue selama 3 hari, sebulan pemakaian ke depan bakalan aku review lagi yah :)
Semoga berkenan nih ya dan maaf bila ada kesalahan dalam penulisan, keep stay tune :)

Maaf gambarnya download dari internet kapan2 gue post yang punyaan gue ya :)


Kamis, 16 Januari 2014

Suatu Ketika,

Bulan bersinar namun tertutupi oleh deras hujan malam ini. Tapi sedikitpun tidak berkurang keindahan bulan malam ini. Aku sangat menikmati malam ini sambil menghela napas begitu panjang, aku kembali mengingat tentang serentetan kejadian yang menurutku lebih banyak menguras air mata. Mungkin aku lebih banyak terluka. Mungkin aku sedang diuji oleh Tuhan. Iya, aku ingin mencoba lebih tegar. Mencoba lebih memahami bagaimana cara Tuhan memahamiku untuk memberiku paket kebahagiaan, kelak.

Mungkin aku lebih banyak terluka. Itu karena aku yang dengan mudah percaya pada cinta. Bukan. Bukannya aku terlalu menyalahkan peran cinta. Lebih tepatnya aku terlalu mudah percaya dan terobsesi pada sepi yang tak berujung. Iya, aku lebih banyak kesepian dalam ruang yang tak pernah berujung. Iya, aku lebih banyak memilih untuk tetap tersenyum meski aku sakit. Aku tahu tak banyak orang yang dapat memahamiku. Bahkan diriku sendiri tak pernah bisa untuk memahami bagaimana sebenarnya isi lubuk hati terdalam. Mungkinkah aku sakit atau hanya.. entahlah.

Kelak, iya suatu saat nanti. Aku mau melihat seorang yang mau tetap tersenyum meski bagaimanapun keadaanku. Mencintaiku, mengagumiku tanpa jeda. Dan memelukku, mendukungku tanpa hela. Yang selalu memberikan bahu untukku menyandarkan segala peluh kesah. Yang selalu mendukung meski dunia berpaling dariku. Aku mau dia selalu mencintaiku meski banyak yang lebih baik dariku. Lebih cantik bahkan lebih pada segala-galanya dariku. Aku mau dia mengagumiku bahkan dalam keadaan paling bodohku. Aku mau dia tetap mengagumiku dalam hal yang paling terburuk sekalipun.

Iya, suatu ketika nanti pasti. Tuhan pasti akan mengirimkannya. Aku tahu itu. Aku mengerti itu suatu saat nanti. Akan ada yang melingkarkan bulatan bernama cincin dan membawaku menghadap Tuhan untuk mengikat diri dalam sebuah janji suci sekali seumur hidup. Mencium keningku tanpa peduli bahwa waktu akan berubah. Berubah ketika rambut mulai memutih dan tubuh pun kian renta. Aku mau dia tetap mencintaiku. Tetap mengagumiku meski aku melakukan kesalahan, namun dia tetap memahamiku.

Untuk seorang yang kelak, suatu saat nanti,
Menempati rumah dalam hatiku, untuk sekali dan terakhir kalinya,
Melingkarkan cincin di jari manisku,
Mencintaiku dan mengagumiku tanpa jeda,
Memeluk serta mendukungku tanpa hela,
Bahkan dalam keadaan terbodohku.

Segores Tinta

Tahun berganti, musim berubah, daun yang dulunya berguguran karena kering kini berganti menjadi basah karena hujan yang tak henti terus mengguyur. Tapi meskipun semua berubah, ada satu hal yang tak pernah berubah meski aku tak sekecil dulu seperti 5 tahun lalu. Kini aku mulai beranjak menjadi seorang gadis remaja pada umumnya. Namun tetaplah aku hanyalah gadis kecil yang masih merindukan pelukan dan kecupan manis seorang lelaki terbaik bernama Ayah.

Tentu saja rasa cinta dan kagumku tak pernah berubah. Dan bahkan semakin bertambah seiring waktu yang terus bergulir tanpa terasa meski rasanya ada sedikit penghambat jurang menuju mimpiku. Serasa ada yang kurang semenjak hari tak sesempurna dulu. Semuanya terasa berubah sedemikian rupa. Aku semakin menyesal jika aku memutar kembali kotak memoriku. Kata maaf yang tak pernah terucap karena belum bisa membuat sebuah goresan kebahagiaan baginya. Aku semakin dan semakin bersalah padanya. Tapi aku tahu dia selalu mengawasiku dari jarak yang tak pernah kutahu seberapa jauhnya. Namun aku tahu dia mencintaiku dan akan selalu begitu.

Tahun terus saja berganti. Aku kembali teringat padamu. Teringat pada kenangan 5 tahun lalu yang membuatku kembali lemah dan menangis. Mungkin aku belum bisa menata ulang hatiku. Bukan hanya karena kepergiannya tanpa alasan. Namun karena banyak hal yang tak perlu untuk diungkap. Kepergiannya adalah pukulan terberat. Tentu gadis sekecil aku, tentunya masih membutuhkan seorang lelaki hebat yang akan selalu mendukungku. Dia bernama Ayah seperti yang pernah kutulis.

"Ingat kata pepatah bahwa sekuat-kuatnya wanita pasti dia akan tetap membutuhkan seorang pria sebagai tempat rengkuhan peluhnya"

Seperti bernostalgia. Aku tak bisa menuliskan lebih banyak goresan yang lebih banyak menyimpan luka. Iya, aku mungkin masih terluka. Dia meninggalkan tanpa berkata sebaitpun. Dan aku kecewa. Aku mencintainya, mungkin dulu aku tak menyadarinya. Dan bodohnya, aku baru menyadarinya sejak dia tak lagi ada di sisiku. Iya, dia yang selalu melengkapi hariku dengan canda tawanya. Senyumnya yang selalu kuingat, kembali mengingatkan bahwa aku pernah punya Ayah. Meskipun akhir cerita yang terlalu dramatis untuk diulang lagi.

Aku tahu bahwa akhir cerita kehidupan akan berakhir seperti ini. Karena muara hidup bukan berada disini. Hidup akan terus berlalu dan tak pernah berakhir, bagiku. Namun ketika aku teringat kembali. Memang benar bahwa muara hidup bukan berada disini. Meski, meski dia telah pergi terlebih dulu untuk berada di muara akhir hidupnya, aku tak pernah lupa akan sosoknya yang begitu ku kagumi. Iya, aku masih mencintainya. Sejak dulu dan sampai kapanpun. Meski, tak ada lagi senyuman kulihat dan canda tawa yang kudengar.

Jadi, tenanglah hidup disana menungguku, Yah. Cepat atau lambat aku akan pergi kesana untuk menemuimu. Menuntaskan seluruh klise hidup yang tak pernah kuinginkan berakhir menjadi begitu cepatnya. Jadi, tetaplah mencintaiku seperti aku mencintaimu. Temui aku meski dalam mimpi ketika aku merindukanmu. Engkau pasti tahu itu ketika aku diam-diam sesenggukan berkata ingin bertemu denganmu. Mungkin engkau tak ingin membuatku semakin sedih sehingga tak mau menemuiku. Meski sekelebat saja untuk menuntaskan rindu yang tak pernah bertemu dimana titik ujung berhentinya. Mungkin saja engkau tak merindukanku. Namun itu jelas tidak mungkin. Engkau mencintaiku dan tak pernah berubah meski dunia menjadi berbeda sekarang.

Aku tak pernah bisa menatapmu. Tapi engkau bisa menatapku. Tuhan terlalu tidak adil menjadikan ini semua begitu berat dan menyakitkan. Aku tak pernah bisa menyentuhmu. Tapi aku masih bisa menyentuhmu, lewat do'aku. Iya, lewat do'a yang terpanjat setiap kali bersujud di hadapan-Nya. Mungkin kali ini Tuhan adil karena rela menyampaikan do'aku padamu, Yah. Mungkin sampai disini kata yang bisa kugores. Tapi sesungguhnya ada beribu kata yang ingin kutulis. Namun hanya hatiku yang mampu menerjemahkannya.

 Kepergianmu tanpa alasan,
Mencintaimu juga tanpa alasan,
Dunia memang telah berbeda, namun tidak dengan hatiku,
Waktu telah menjalankan perannya,
Ketika aku kembali merindukanmu,
Dan do'a yang selalu terpanjat ketika mimpi tidak mempertemukanku denganmu,
Untukmu Ayah, sang lelaki hebat milikku yang tak pernah lekang oleh waktu.

Minggu, 12 Januari 2014

Pergilah,

Kau orang sangat istimewa untukku. Entah mengapa hati ini mencintamu. Yang kutahu aku hanya ingin selalu memandangmu setiap waktunya. Kamu yang duduk di bangku ujung sana, telah berhasil mencuri hatiku. Kamu memandangku dalam diam. Tersenyum bisu dalam leburan indahnya pandangmu saat itu. Aku tertegun malu. Aku takut aku mencintaimu. Namun nyatanya semua tak dapat kucegah. Namun semuanya tak dapat ku munafikkan arti hati ini yang terkadang merindumu.

Kamu tau aku mencintamu. Namun apa. Kamu malah semakin menghindar menjauh. Kamu tau aku memujamu. Namun, kamu malah menganggap semuanya hanya angin lalu. Seharusnya kamu tau betapa aku mencintaimu. Seharusnya kamu mengerti. Seharusnya aku tak mengartikan arti pandangan itu terlalu jauh. Terlalu mengharap rasanya juga sakit. Tapi tatapan itu sangatlah dalam artinya bagiku. Namun kamu malah membuatku sakit lebih sakit lagi. Aku mencintaimu, tapi tak begini caranya menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki rasa yang sama denganku.

Mungkin bagimu, mencintaimu adalah kesalahan. Namun tidakkah kau berpikir berada di posisiku? Seberapa sakit yang kurasa mungkin takkan pernah dapat kamu rasakan. Aku bahagia memandangmu dalam sepiku. Namun aku tak bisa memungkiri bahwa aku cemburu. Sakit rasanya di hatiku melihatmu berboncengan dengan yang lain. Sesak rasanya dadaku. Tidakkah kau mengerti bahwa aku memujamu, mengagumimu? Tak pernah ada yang kulihat darimu meski tak sesempurna Tuhanku. Tuhanku jelas sempurna. Tapi kau juga sempurna bagiku jika kau berada di sampingku dan memberikan bahumu untuk kusandarkan seluruh peluh kesahku.

Namun seiring bergulirnya waktu, aku tak bisa lagi menahan sendirian rasaku. Aku cukup lelah melihatmu yang terus saja memandangku dalam sepi namun tak jua mengatakan tentang yang sebenarnya. Aku hanya ingin tahu apa yang kau pandangi setiap waktu itu. Aku hanya ingin tahu. Tapi seharusnya kamu mengerti bahwa aku mencintaimu. Tapi kamu seakan tak mengerti padahal jelas semua orang telah memberitahukannya padamu mungkin bahkan seluruh dunia mengetahuinya. Tapi kamu seakan-akan tidak peduli dan mengabaikanku. Setiap hari, aku sakit dalam diam dan menangis dalam kegelapan.

Namun itu dulu, sangatlah lama waktu itu sebelum aku kembali mengingat kenangan itu. Kini jalan kita tentu sudah berbeda. Kita masih sama-sama berpijak di tanah dan beratapkan langit. Namun jalan kita tak lagi searah dan sejalan. Namun meskipun dulu jalan kita searah, tangan kita tak pernah bergandengan. Bahumu tak pernah kau pinjamkan untukku bersandar.

Tentu saja aku masih mengagumimu. Tentu saja aku masih memujamu. Namun tentu bukan untuk kembali sakit seperti dulu. Namun tentu bukan untuk kembali mencintaimu. Namun meski waktu telah berubah, pandanganmu tak pernah berubah sejak dulu. Namun meski hari terus saja berganti, senyum dalam bisumu itu tak pernah sirna saat memandangku. Aku tentu masih bisa melihatnya. Namun mungkin aku yang salah mengartikan. Mungkin aku yang terlalu berlebihan. Mengharapkan masa lalu yang tertunda. Mengharapkan masa lalu yang tak pernah menemukan titik jawab atas pertanyaan yang terus terngiang-ngiang dalam benakku. Aku tak pernah bisa menemukan jawaban itu.

Jika memang tak ada titik celah antara kita yang dapat ku masuki, sebaiknya pergilah sejauh mungkin. Aku tak mau lagi berlebihan dalam mengartikan semua pandanganmu itu. Karena aku berpikir mungkin saja kau juga melakukannya pada orang lain. Iya, mungkin aku yang terlalu berharap berlebihan. Aku mungkin pernah sekali menangisimu lagi. Tapi sudah cukuplah untuk mengingat kembali kenangan itu. Sudah cukuplah untuk terlalu mengharapkan apa yang takkan pernah terjadi.

Aku pernah mencintaimu,
Aku pernah merindukanmu,
Kini, tentu saja aku masih mengagumimu,
Tentu masih memujamu,
Jalan kita sekarang berbeda dan bersebrangan,
Namun meski dulu jalan kita searah dan sejalan,
Tangan kita tak pernah bergandengan.

Demodex, salah satu penyebab jerawatmu!

Demodex adalah sejenis parasit yang berdiam dalam kantung rambut atau kelenjar minyak di bawah kulit tubuh manusia. Disebut kutu selain karena ukuran tubuhnya amat kecil hanya sepertiga hingga dua pertiga rambut manusia juga karena bagian atas tubuhnya menyerupai kutu dengan banyak kaki dan ekor mirip cacing. Bila dibiarkan dan hidup bersama bakteri, parasit yang hidup dengan menyerap nutrisi dalam kulit ini akan meresap ke dalam pembuluh darah. Akibatnya akan timbul jerawat, flek, bintik-bintik hitam dan pembesaran pori-pori sehingga permukaan kulit menjadi tidak rata dan menimbulkan kerutan. Pada kulit kepala menyebabkan ketombe, rambut kasar dan kerontokan.

Demodex ini pula sering kali menyebabkan wajah berjerawat terus menerus meski sudah diberi obat anti jerawat. Sebab secara tak langsung, obat atau berbagai krim wajah justru menjadi makanannya. Dalam jumlah kecil kutu ini tidak menimbulkan dampak berarti, tetapi dalam jumlah besar akan menimbulkan kerusakan pada jaringan kulit dan menyebabkan penyebab demodicidosis (penyakit yang disebabkan demodex), misalnya demodetic acne rosacea (jerawat), blepharitis (infeksi kelopak mata), kehilangan bulu mata dan lain-lain.

Demodex juga menyebabkan kerusakan pada kolagen dan elastin sehingga terjadi penuaan dini. Setelah nutrisi habis, demodex akan menggerogoti pembuluh dermis sehingga membuat kulit kusam. Jika dibiarkan terus menerus kulit lambat laun akan mengering dan menimbulkan kerut.
Jangka waktu hidup demodex adalah 90 hari setelah itu ia akan mati. Jika demodex yang mati tersebut tidak dibersihkan semakin lama kan menumpuk dan menjadi bangkai. Bangkai-bangkai inilah yang membuat kulit menjadi kasar, kusam dan menurunnya elastisitasnya. Karena kekurangan nutrisi dalam kulit ini pula membuat kulit menjadi berbintik-bintik hitam atau flek.

Demodex juga akan menghabisi nutrisi yang dibutuhkan oleh rambut. Dengan demikian rambut akan mengalami penipisan batang rambut dan menjadi kusam. Setelah nutrisi dalam akar rambut habis, ia akan memakan dinding rambut. Lama kelamaan akan mengalami kerontokan.

Penyakit yang disebabkan demodex tidak mengakibatkan rasa sakit pada penderita akan tetapi akan menimbulkan rasa rendah diri. Karena bentuk penampilan fisik yang kurang indah dipandang. Meski sangat tidak mungkin untuk menghindar dari terjangkitnya demodex akan tetapi kita bisa mengontrol atau mengurangi jumlah demodex dalam kulit. Salah satu cara yang paling penting adalah menjaga kebersihan secara keseluruhan. Baik kulit atau pun tubuh serta lingkungan di sekitar kita. Usahakan selalu membersihkan kulit terutama wajah dan tangan setelah melakukan aktivitas di luar ruangan.

Demodex sangat sensitif terhadap bahan-bahan yang mengandung antiseptik seperti sulfur. Akan tetapi bahan-bahan antiseptik ini tidak bisa menjangkau demodex yang berada di dalam kulit. Ia hanya membasmi demodex yang berada di lapisan kulit luar. Untuk mengurangi demodex dengan baik perlu obat yang dapat membunuh demodex dari dalam yakni antibiotik. Menurut pakar obat-obatan, untuk penyembuhan gunakan berbagai bahan yang mengandung demodicin seperti liday buaya atau royal jelly. Namun menghambat pertumbuhan demodex sejak dini lebih disarankan. Cukup dengan meningkatkan kesehatan diri serta menghindarkan pemakaian barang-barang pribadi seperti handuk dan sarung bantal secara bersama-sama. Penggunaan obat-obatan hormon sebaiknya dikurangi karena dapat meningkatkan aktivitas demodex dalam tubuh. Namun berdasarkan penelitian, pada bayi tidak ditemukan adanya demodex, tetapi hampir semua orang dewasa memiliki demodex di wajah.

Demodex merusak kapiler darah dan mengurangi kemampuan sel kulit beregenerasi. Kulit mempunyai kemampuan untuk memperbaiki sel. Bila kulit terluka, kulit yang memiliki kemampuan memperbaiki selnya kuat kan cepat pulih. Yang memberi cahaya dan elastisitas adalah kolagen dan elastin. Komponen ini dihasilkan oleh dermis. Hormon secara aktif dihasilkan sebelum usia 20-an. Kedua komponen tersebut dibentuk secara aktif. Sesudah itu komponen tersebut mulai berkurang sehingga elastisitas kulit berkurang dan kulit menjadi keriput. Sedangkan kulit yang kemampuan regenerasinya lemah, akan bernanah dan kondisinya semakin memburuk. Demodex juga menyerap nutrisi, merusak kapiler darah sehingga dapat menyebabkan jerawat, bintik-bintik, flek-flek dan noda-noda hitam. Hal itu akibat gejala lemahnya sel-sel kulit dan demodex memperparah keadaan tersebut.

--Dikutip dari http://diamodaisy.blogspot.com & http://forum.kompas.com --

Jumat, 10 Januari 2014

Kangen Water, New Resolution!!

Lagi penasaran banget apa sih yang namanya kangen water. Soalnya banyak banget yang jual di instagram jadi kepengen lah searching tentang revolusi kecanggihan satu ini tapi nggak lengkap rasanya kalau nggak aku bagiin ke kalian semua, hehey. Aku bakal ngerangkum sedikit dari berbagai sumber.

Dikutip dari web InfoAirKangen.com diceritakan bahwa air ini mengandung Hidrogen aktif atau lebih kimianya bersifat basa. Karakternya mirip air zam-zam yang membantu penyembuhan. Air kangen mengandung antioksidan tinggi, memiliki micro-clucter kecil serta mempunya PH basa yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Nama 'Kangen" sendiri sebenarnya merupakan istilah serapan dari bahasa Jepang dengan pengucapan 'khanggeng' yang artinya kembali ke awal atau kembali ke alam. Kabarnya, mengonsumsi air kangen ini akan memberikan dampak kesehatan yang baik, sistem metabolisme yang baik sehingga tubuh dapat menyembuhkan diri dari segala macam penyakit. Air ini diperoleh dengan meski pengolah air yang merupakan alat kedokteran dengan seri Leveluk SD501. Meski ini sendiri di produksi oleh Enagic, sebuah perusahaan besar di Jepang yang setelah melakukan riset sejak tahun 1965 akhirnya Enagic berhasil memproduksi mesin yang telah menerima penghargaan dan sertifikasi.

Jenis-jenis Air Kangen
Ada beberapa air kangen yang memberikan manfaat berbeda-beda. Diantaranya :
 1. Strong Kangen Water
Memiliki PH 11,0 dan tidak untuk diminum. Air kangen yang satu ini biasa digunakan sebagai pembersih yang ampuh untuk membantu membersihkan dapur, talenan, menghilangkan noda membandel pada peralatan makan maupun membersihkan toilet dan boleh digunakan untuk mencuci piring.

 2. Kangen Water pH 8,5 - 9,5
Air kangen yang boleh digunakan untuk memasak dan juga minum. Apabila dipakai untuk membuat teh atau kopi, aromanya akan jauh lebih harum apalagi bila digunakan untuk memasak nasi, nasi pun jadi tidak mudah basi.

  3. Neutral Kangen Water pH 7,0
Neutral disini artinya bebas dari klorin, karat dan tidak keruh. Airnya sangat enak diminum dan dapat digunakan untuk minum obat yang akan membantu penyerapan obat dengan maksimal pada tubuh bahkan aman untuk di konsumsi oleh bayi.

 4. Acidic Water pH 4,0 - 6,0
Air kangen yang satu ini tidak untuk diminum namun biasa dipakai untuk memperhalus kulit dan merawat kulit. Disebut juga beauty water yang dapat membantu memperhalus, mencerahkan kulit serta menyehatkan rambut.

5. Strong Acidic Water pH 2,7
Air kangen dengan pH rendah ini dapat membantu membunuh kuman sehingga cocok untuk digunakan membersihkan lantai kamar mandi, membersihkan alat-alat rumah tangga serta menghilangkan bercak dan kotoran lain.

Di Indonesia, air kangen dipopulerkan oleh seorang dokter bernama Andhyka Sedyawan. Namun mengenai khasiat, beberapa konsumen yang pernah mencoba memberikan testimoni positif meski belum ada tanggapan dari ilmuwan lain mengenai keampuhannya.

Dan khasiat meminumnya antara lain :
  1. Hidrasi, Drinkability and Micro Clustering
Air alkali yang terionisasi merupakan sumber hidrasi yang sangat baik dan sehat karena tidak hanya rasanya lebih lezat tetapi juga lebih mudah diserap oleh tubuh. Micro Clustered sendiri adalah untuk menghidrasi secara lebih baik. Kangen water memiliki molekul yang lebih kecil dibanding air pada umumnya yaitu 3-5 molekul sedangkan air pada umumnya memiliki ukuran 16-20 molekul. Jadi ini memungkinkan kangen water dapat diserap lebih baik dalam tubuh.
  2. Menetralkan Radikal Bebas
Kangen water memiliki ORP (Oxidation Potential Reduction) yang negatif yang artinya memiliki kekuatan aktioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh.


 3. Menjaga Tetap Awet Muda
Secara ilmiah diakui bahwa manfaat dari air alkali adalah menunjang kesehatan seperti awet muda. Secara alami manfaat air ini karena meningkatnya sifat basa (alkalinity) dari tubuh setelah minum air alkali. Alkalinity adalah keadaan dimana air lebih harmonis dengan kondisi di dalam tubuh baik secara jasmani maupun psikologis.

Dan berbagai macam khasiat kesehatan lainnya. Maaf ini secara singkatnya maklum malem-malem mata udah ngantuk, hehey. Semoga bermanfaat bagi yang lagi nyari review soal air kangen ini ya dan juga yang lagi penasaran karena dikirinya yang bikin air kangen ini karena jomblo belom move on, haha becandaa. Oke, thanks ya udah mau baca buat para pembaca semuaaah.

-Dikutip dari www.vemale.com & http://air-kangen.com-

Rabu, 08 Januari 2014

Hanya Untuk Masa Lalu

Di saat aku sendiri mungkin aku masih bisa berpikir bahwa aku masih mencintaimu. Meski disana kamu masih terus saja tersenyum dan tentu masih bersamanya. Melihat fotomu kembali mengingatkan aku pada yang telah lalu. Aku lelah, sungguh cukup lelah. Aku bahkan kini sudah tidak bisa menangis seperti dulu dengan mudahnya. Tapi mengingatmu, mengingat kebodohanku dalam mencintaimu. Mungkin air mata ini terpaksa menetes untuk kali ini. Kau masih saja membuatku terpesona. Tak ada yang akan berubah meski aku masih menangis untukmu kini. Waktu memang berubah tapi hatimu, takkan berubah.

Sudah cukup rasanya aku mengingat-ingat tentangmu. Itu hanya akan menyisakan beberapa luka yang masih belum jua kering. Dalam lisanku berkata bahwa akan melupakanmu. Iya mungkin aku melupakanmu. Namun kenangan tentangmu masih saja membekas dalam benakku. Semua kebodohanku, lemahnya aku dalam mencintaimu jelas masih membekas. Mungkin sekali saja aku ingin menatapmu.

Dulu, aku masih bisa melihatmu ketika rindu sudah menyeruak dalam hatiku. Namun ketika kamu pergi, melihatmu sudah tak sesering dulu. Bahkan hingga kini sudah lama rasanya aku sudah tak melihatmu. Mungkin aku tlah mengganggapnya bahwa aku telah melupakanmu. Namun ketika sepi menyerangku, apa daya hatiku tak mungkin berkhianat. Mungkin aku melupakan sosokmu. Namun kenanganmu lah yang membuatku menjadi lebih lemah daripada dulu. Sakit rasanya memang mengingatnya namun aku juga tak tahu mengapa memoriku memutar kembali kenangan itu dalam sepiku.

Sudah cukup aku mengetahui kabarmu. Sudah cukup aku mengetahui kamu masih bahagia. Dan sudah cukup aku mengetahui bahwa mimpimu jelas masih sama seperti dulu. Semoga, tahun ini kamu bisa kembali melanjutkan mimpi yang sempat tertunda di tahun kemarin. Semoga, tahun ini kamu bisa merangkai kembali rangkaian asa-asa yang sempat berantakan karena kekecewaanmu. Semoga, semakin tahun hubungan kalian baik-baik saja dan selalu diselimuti kebahagiaan hingga takkan ada orang lain yang kan bisa memisahkan.

Aku disini masih baik-baik saja meski aku tak lagi menatapmu. Jelas, aku masih bisa bernapas melihat senja dan fajar pagi. Aku sekali lagi tersenyum pernah mencintaimu. Pernah mengagumi lelaki setampan kamu. Mungkin ketika suatu nanti aku jatuh hati lagi, takkan aku ulangi lagi salahku dalam mencintai. Karena pada akhirnya aku lagi-lagi kan terluka. Tapi semua luka itu sungguh mendewasakan aku. Membuatku lebih mengerti tentang caranya memaknai hidup. Terima kasih sungguh-sungguh terima kasih atas semuanya untukmu. Semua tentangmu akan selalu kusimpan dalam ruang yang akan selalu kosong dan takkan pernah kulupakan sedetik pun. Itu karena kamu dulu sangatlah berarti.

Ada kalanya, bertemu denganmu adalah kebahagiaan..
Namun nyatanya, itu akan membekas luka pada yang tlah ada di sisimu,
Aku takkan lagi mengusik,
Aku takkan lagi mencari tahu tentangmu, keberadaanmu,
Tapi izinkanlah aku berterima kasih atas semuanya,
Berbahagialah selalu bersamanya.

Jumat, 03 Januari 2014

Saffron, si Cantik Yang Multifungsi

Kini makin banyak wanita yang gencar mencari alternatif perawatan kulit alami yang menurutnya tidak lebih menguras dompet tapi nyatanya perawatan yang dibuat sendiri dengan bahan-bahan alami cenderung harganya lebih mahal. Tapi banyak juga yang rela menguras sedikit dompetnya demi mendapatkan kulit idamannya. Nah, salah satunya adalah saffron. Saffron merupakan putik yang di dapatkan dari bunga 'Crocus sativus' yang hanya ada tiga dalam setiap bunganya. Itulah mengapa harganya mahal dan sangat sulit sekali di temukan di Indonesia. Mau tau manfaarnya? check it now...

1. Mengandung crocin dan safranal sebagai komponen utama yang membuat warna kulit lebih merata dan bercahaya serta aromanya yang begitu harum sehingga sering di jadikan pengharum makanan/ruangan. Pada setiap bunga saffron, serbuk sarinya memang sedikit namaun serbuk sari tersebut menjadi kunci utama dari untuk solusi berbagai masalah kulit seperti jerawat maupun kulit sensitif.

2. Kaya akan kandungan mineral dan vitamin seperti copper, potasium, kalsium, mangan, iron, selenium, zinc dan magnesium. Semua unsur tersebut sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh.Tidak hanya itu saffron juga mengandung vitamin A, asam folat, niasin dan vitamin C yang sangat baik untuk menjaga dan membantu keremajaan kulit. Kandungan vitamin dan mineral tersebut juga dapat membuat warna kulit semakin bersinar sehingga kulit pyn akan terlihat putih merona alami.
Saffron dipenuhi dengan kualitas anti-bakteri, maka itu Saffron dapat menyembuhkan jerawat. Saffron yang berharga ini juga dapat membantu membersihkan dan mencerahkan kulit.

 3. Memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga mulai banyak perawatan kulit yang menggunakan saffron. Selain kandungan di atas, saffron memiliki sifat hidrasi sehingga dapat digunakan dalam hydrating cream, moisturizer dan juga scrub. Karena itulah, pemanfaatan saffron untuk kecantikan juga baik untuk yang punya masalah kulit kering. Dan yang punya masalah jerawat, menggunakan perawatan kulit yang mengandung saffron juga dapat menjadi solusinya karena bersifat anti bakteri dan exfoliating. Oleh karena itu, produk perawatan kulit yang mengandung saffron sangat baik untuk membersihkan jerawat.

Nah, udah tau kan manfaatnya? Kalau boleh milih sih pake perawatan kulit yang udah ada di pasaran maklum pembelian asli saffronnya mahal sekali. Dan big thanks yang udah baca semoga bermanfaat buat yang lagi nyari.


-- Dikutip dari http://www.ponds.co.id & http://www.okefood.com --